KRAKSAAN-LBMNU PCNU Kota Pasuruan menghadiri Undangan Bahtsul Masail PCNU Kota Kraksaan yang diselenggarakan di Aula bin Hasan Pondok Pesantren HATI Toroyyan Rangkang Kraksaan. Turut hadir dalam acara Bahtsul masail KH. Syafrudin Syarif Katib Syuriah PWNU Jawa Timur serta peserta
dari PCNU Kota/Kabupaten Probilinggo, PCNU Bangil, PCNU Kabupaten Pasuruan dan Pondok pesantren wilayah Kota/Kabupaten Probolinggo. Acara Bahtsul Masail ini bagian dari rangkaian Konferensi Cabang PCNU Kota Kraksaan ke XIII dan pelaksanaannya tetap menerapkan protocol kesehatan disetiap kegiatan.
Bahtsul Masail ini di inisiasi dari pertanyaan/permintaan
dari masyarakat bagaimana islam memandang COVID -19 apakah termasuk ujian,
musibah ata uadzab, dimana di Indonesia terdapat ribuan orang yang menjadi
korban terpapar Covid 19 dan bagaimana cara meminimalisir/mencegah penularan, sehingga
PCNU Kota Kraksaan mengambil topic pertanyaan Bahtsul Masail sebagai beritkut :
1. Dalam pandangan
Islam, fenomena pandemic tesebut apakah merupakan ujian, musibah atau adzab dari
Allah SWT ?
2. Bagaimana solusinya
agar terhindar dari pandemic Covid 19?
Bahtsul masail ini diawali denagan pemaparan
4 Pilar Kebangsaan oleh Drs. H. Hasan
Aminuddin , M.Si selaku wakil Ketua Komisi IV DPR RI yang menekankan pentingnya
warga Nahdliyin menjadi garda terdepan dalam berpendapat dan jangan terjebak pendapat
orang lain. Ini musibah kata K.H Nazaruddin beliau menambahkan dan berdasarkan instruksi
presiden, Nahdlatul ulama’ memutuskan wajib hukumnya memakai masker untuk mencegah
wabah. Sebelum mengakhiri paparannya Bapak Hasan membuka secara resmi acara LBM
dengan ucapan Basmalah.
Sebelum Bahtsul Masail dimulai ketua
LBM NU Kraksaan memberikan kesempatan kepada tim ahli yakni 3 dokter penangan Covid
19 di Kota/kKabupaten Probolinggo dan 1 di antaranya adalah dokter Spesialis Patologi Klinik Dr. Izzuki Muhashonah Sp.PK. Dari paparan 3 tim ahli menjelaskan
terkait jenis mutasi virus covid 19, cara penyebaran dan penularan dan
gejala-gejala yang timbul ketika terpapar virus covid 19 serta memaparkan jenis
yang belum ada vaksin dan ada vaksin yang di kembangkan. Gejala Covid-19 ada
yang di kenal dengan asimtomatik adalah suatu penyakit yang
sudah positif diderita oleh seseorang, tetapi tidak memberikan gejala klinis apapun dan simtomatik yaitu memiliki gejala;
ringan, sedang dan berat. Salain itu para ahli memaparkan
bahwa gejala itu tidak hanya menyerang pernafasan saja tetakpi otak, mata, hidung,
jantung, hati, perut, usus, ginjal dan saraf. Para ahli juga berpesan kepada peserta
Bahtsul Masail selaku tokoh masyarakat, ustad, Kiai dan juga pengurus Nahdlatul
Ulama di wilayah masing-masing agar memberikan pemahaman tentang virus corona
dan bahayanya dan menjadi contoh kepada masyarakat untuk selalu menerapkan
protocol kesehatan dalam segala kegiatan.
Dalam kesempatan ini perwakilan LBMNU
Kota Pasuruan Ustadz Mufid Kholilullah memaparkan hasil rumusan beserta refrensinya
bahwa dalam pendangan Islam, fenomena pandemic merupakan musibah yang harus dilewati
dengan kesabaran dan bertawakal kepada Allah SWT. Adapun KH. Suud Abdullah
selaku Wakil Rois Syuriah PCNU Kota Pasuruan yang ikut hadir dalam pembahasan mensetujui
pendapat di atas.
Dari berbagai jawaban yang
disampaikan oleh peserta Bahtsul Masail perumus mengambil keputusan dan hasil bahwasannya:
“Pertanyaan pertama yang dibahas yakni
dalam pendangan Islam, fenomena pandemic tesebut apakah merupakan ujian,
musibah atau adzab dari Allah SWT? Peserta bahtsul masail sepakat menjawab :
•Pertama, jika Covid-19 menimpa
orang-orang yang sholeh, taqwa kepada Allah SWT, maka Covid-19 merupakan cobaan
dari Allah SWT atau, bias jadi hal tersebut untuk memuliakan pangkat atau tingkat
kesholehan dari orang tersebut.
•Jika Covid 19 menimpa ahli maksiat/orang
durhaka maka para ulama berbeda pendapat. Pendapat pertama mengatakan sebagai cobaan.
Hal ini didasari factor husnudhdhon kepada Allah SWT dengan sebuah pandangan bahwa
dunia bukan tempatnya balasan amal (berdasarkan pendapat Ar-Razi dalam Mafatih
Al-Ghoib). Pendapat kedua mengatakan sebagai azab. Namun peserta siding bahtsul
masail lebih memilih pendapat pertama.
Pertanyaan kedua yang dibahas,
bagaimana solusi agar terhindar dari Covid-19? Peserta bahtsul masail sepakat menjawab
pentingnya ikhtiar secara dzohir dan batin. Kaum muslimin diharap berikhtiar dengan
3 hal: Iman, imun dan aman. Iman sebagai langkah ikhtiar batin, sedangkan imun sebagai
langkah ikhtiar dzohir. Bila kedua itu tercipta akan menimbulkan rasa aman.
“Secara batin, berikhtiar dengan cara
mendekatkan diri kepada Allah SWT dengan cara memperbanyak dzikir dan meminta ampunan
dari Allah SWT, serta memperbanyak bacaan shalawat kepada Nabi Muhammad SAW,
dan bersedekah”.
“Semoga hasil Bahtsul masail yang
dilaksanakan PCNU Kota Kraksaan menjadi landasan kita sebagai warga Nahdliyin untuk
selalu mawas diri menghadkapi situasi pandemic saat ini dan sebagai motivasi untuk
LBMNU Kota Pasuruan agar dapat menyelenggarakan Bahtsul Masail tingkat Pasuruan
dan Probolinggo Raya,” ungkap Ustadz H. Muhaimmin selaku sekretaris LBMNU Kota
pasuruan.
👍
BalasHapus